Postingan

I N T R O ~

Gambar
Jika kau tanya kapan kita akan berhenti belajar.. Maka jawabnya adalah ketika ruh berpisah dari jasad Karna hidup tidak akan berhenti memberi tanya, Terkadang tanya muncul silih berganti, tak jarang pula datang secara bersamaan Namun bagian yang menyakitkan adalah tidak semua tanya akan tersingkap jawabnya sekarang Ada misteri yang jawabnya hanya akan kau dapat di hari akhir kelak   Untuk itu, tak perlu dirisaukan jawaban atas setiap tanya Kau hanya perlu terus bergerak Bergeraklah.. agar tak lumpuh Bergeraklah.. agar nadimu tak tersekat dan terus memacu Bergeraklah.. agar kau bisa tetap bernafas   Dia memberimu luka, Agar kau paham nikmatnya bahagia Dia titipkan bahagia, Agar kau mampu merawat luka   Bersyukur atas luka tak akan semudah mensyukuri bahagia Namun bahagia tanpa luka adalah hampa Dan luka tanpa bahagia adalah fatamorgana   Dadamu.. kadang ia berdetak getir Pacuannya bergemuruh berlomba dengan desahan nafas yang membara Janga

Jawaban (penantian panjang) part IV ☕

Gambar
Kalau dipikir-pikir..  aku ini sebenarnya sangat keras kepala, memiliki emosi yang meledak-ledak, dan sangat tidak penyabar. Tapi kenapa ya, Allah itu baik banget? Maksudnya.. Dibalik keras kepala, Allah beri rizqi hati yang mudah lembut. Dibalik emosi yang meledak-ledak, Allah beri riqzi untuk mudah menerimanya sebagai takdir dan kehendak Allah. Dan dibalik kesabaran yang setipis tissue passeo dibelah 7 ini, Allah beri rizqi kemampuan untuk senantiasa berprasangka yang baik-baik kepada Allah atau kepada sesama makhluk. Ya betul... Aku sedang kalut, sedih, terluka.. Ini momen yang sangat berat, bahkan jauh lebih berat dibanding krisis yang aku alami 10 tahun lalu. Saat itu, aku fikir itulah titik terendah dalam hidupku. Tapi ternyata, sekarang aku mengalami yang lebih berat, lebih pahit, dan demi Allah aku sangat sedih dan terluka. Berbeda dari 10 tahun lalu, aku lebih dewasa dalam menghadapinya. Seperti biasa.. aku tak banyak bicara, tak ingin bertemu siapapun, dan tak mau tau tentang

Empty~

   

JanjiMu

  Merefleksikan diri dan jatuh dalam perenungan disela riuhnya makhluk. Bagaimana seandainya jika diri ini tak pernah kenal dengan dirinya?   Ya Allah.. Jika memang Engkau menakdirkan aku untuk menjalani takdir ini, pastilah takdir ini adalah takdir yang terbaik bagiMu untukku. Walau sekarang aku bingung, walau ini membuatku gusar, walau ini membuatku takut. Tapi ya Allah… Bukankah Engkau mencintaiku? Dan cintaMu tak akan mungkin menyakitiku. Akalku saja yang tak sampai dalam menerjemahkan bahasa cintaMu.   Maka yang aku yakini, memang tak semua pertanyaan harus ada jawabnya sekarang. Untuk itu, berilah aku kesanggupan agar senantiasa bersabar dan berusaha menapaki jalan yang Engkau Ridhoi. Sesungguhnya janjiMu adalah benar. Maka tunggu aku di ujung sana..  Jangan lepas genggamanMu dariku hingga hari dimana semua tanya tersingkap atas semua janjiMu.   Hamba yang merindu <3 Part 1 of 3

Kepada Dirinya Sendiri...

Gambar
  Kepada dirinya sendiri... Mungkin sekarang hidup yang sedang berjalan tidak seperti apa yang kau harap... Namun biar kusadarkan... Bahwa kau pernah berjalan seperti ini..   2015 kepada 2020, Dia melirih... namun semangatnya tak pernah berdalih’ Pandangannya gelap, jalannya buntu, arahnya tak bertuan.. Tapi gigihnya tetap berjalan meski tertatih.   Rindu... Kau katakan padanya, akan jadi seperti apa aku di masa itu. Rindu menggenggam tanganku, pegang ini erat-erat “ucapnya” Aksara tak dapat diikat, tapi nyawanya merasuki ruang kosong tak berdimensi.   2020 kepada 2022, Ia kuat, tapi juga terlalu berkhidmat. Ia lupa barangkali harus sekali-kali berbalik untuk menyapa. Ia berbeda... Bukan dirinya... Tapi cintanya... t’lah patah, tak terbantah, dan harus musnah... Kau harus mengalah, karna ia takkan singgah.   2022 kepada... Kepada siapa lagi? Dia tinggal seorang diri... Apakah harus berhenti? Tapi langkahnya tak bertepi--   Kep

Maha Cinta (Ya Rabb..)

Gambar
Note : sebelum membaca, silahkan putar video di atas, lalu bacalah sambil mendengar audio dari video di atas. Bismillah.. MAHA CINTA Ya Rabb.. Seperti biasa.. aku datang dengan ribuan luka bekas hujaman tajamnya fitnah dunia.. Aku hampir kehilangan harap padaMu, ya Rabb.. Aku terlalu menikmati perihnya luka yang memenuhi sekujur hatiku. Apalah dayaku ya Rabb? Mengaku cinta padaMu, namun masih saja seperti durjana ketika sedikit saja Kau timpakan rasa khawatir ke dalam dadaku.   Ya Rabb.. Hari ini aku ingin menangis.. Dadaku sesak... Air mataku tumpah... Bahkan jika boleh, aku ingin meraung.. Bukan, ya Rabb.. Bukan aku ingin mengeluhkan kesusahan yang sedang aku rasakan, Aku hanya sesak memikirkan betapa Engkau selalu ada untukku apapun keadannya, Namun hatiku terkadang membatu dan abai sehingga aku terlalu peka terhadap rasa kesakitan, kepahitan dan kehampaan.   Ya Rabb.. Seberapa sering bibirku ber-istighfar kepadaMu? Seberapa sering mata ini basa

Jawaban (penantian panjang) part III

Gambar
  03 Januari 2021 Menjelang subuh aku terbangun, Mencoba sebisa mungkin melawan rasa kantuk dan hangatnya selimut yang memelukku dari dinginnya sisa hujan kemarin. Mataku terbuka... Bukan karna alarm, tetapi karna suara murratal Al-Qur’an dari masjid yang berkumandang sebelum adzan subuh. Kalimat pertama yang ku dengar adalah surah Al-Fajr ayat ke-27, meski dibaca dengan bahasa Al-Qur’an tapi aku tau benar artinya karena ini merupakan salah satu bagian favoritku dalam Al-Qur’an. Belum lagi aku sempat memikirkan bagian ayat ini sebelum aku tidur semalam.   27. wahai jiwa yang tenang! 28. kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. 29. maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, 30. dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S AlFajr : 27-30)   Hatiku bergetar, seolah Allah sedang memanggilku, Kenapa mataku terbangun ketika ayat ke-27 ini dibacakan? Tadi malam aku memikirkan ayat ini, seraya berfikir “akankah aku kembali kepadaNya dengan s