Sebuah Pengingat ❤️


Sebuah pengingat, 

Ditulis sebagai perenungan agar apapun yang terjadi setelahnya jiwamu tetap kuat dan tidak lupa akan tujuan sebenarnya.



Jika esok belum berhasil...

Bukan berarti Allah tidak menyayangimu, 

Bukan berarti Allah membencimu,

Bukan berarti Allah meninggalkanmu.


Bisa jadi Allah ingin engkau belajar sabar lebih lama,

Bisa jadi Allah lindungi dari keburukan yang tak bisa kau lihat,

Bisa jadi Allah siapkan sesuatu yang jauh lebih baik.


Apapun yang terjadi esok,

Jangan pernah meratap.

Jangan kau risaukan.

Jangan juga kau sesalkan.

Allah tetap ada untukmu.

Allah tetap akan mencukupimu.

Kasih sayang dan cinta-Nya tetap berlimpah kepadamu.




Jika esok Allah beri kesempatan berhasil,

Jangan jadikan ini kesempatan untuk lari.

Jangan pergi dengan hati penuh amarah benci.

Jangan sekali-kali berfikir untuk tak kembali.


Mungkin Allah beri kesempatan untuk semakin meluaskan hati,

Mungkin Allah ingin kau lebih banyak belajar lagi,

Mungkin jihadmu memang disini.


Apapun yang terjadi esok,

Tetap rendah hati.

Tetap harus bersabar.

Tetap banyak berdo'a.

Allah akan selalu mengawasimu.

Allah akan minta pertanggungjawabanmu.

Sadari bahwa seluruh langit dan bumi beserta isinya adalah milik Allah.



Esok...

Jangan lupa gunakan kaca mata keimanan, agar apapun yang kau dapat akan selalu terlihat nikmat.


Your fav tafsir:

Pada saat masa yang paling membahagiakan,

Pada saat masa yang paling menyedihkan,

Allah tidak pernah (dan tidak akan) meninggalkanmu.

Semua pasti selesai...

Pasti selesai...

Bismillah,

Lahaulaa walaquwwata illabillah..




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maha Cinta (Ya Rabb..)

Gambar
Note : sebelum membaca, silahkan putar video di atas, lalu bacalah sambil mendengar audio dari video di atas. Bismillah.. MAHA CINTA Ya Rabb.. Seperti biasa.. aku datang dengan ribuan luka bekas hujaman tajamnya fitnah dunia.. Aku hampir kehilangan harap padaMu, ya Rabb.. Aku terlalu menikmati perihnya luka yang memenuhi sekujur hatiku. Apalah dayaku ya Rabb? Mengaku cinta padaMu, namun masih saja seperti durjana ketika sedikit saja Kau timpakan rasa khawatir ke dalam dadaku.   Ya Rabb.. Hari ini aku ingin menangis.. Dadaku sesak... Air mataku tumpah... Bahkan jika boleh, aku ingin meraung.. Bukan, ya Rabb.. Bukan aku ingin mengeluhkan kesusahan yang sedang aku rasakan, Aku hanya sesak memikirkan betapa Engkau selalu ada untukku apapun keadannya, Namun hatiku terkadang membatu dan abai sehingga aku terlalu peka terhadap rasa kesakitan, kepahitan dan kehampaan.   Ya Rabb.. Seberapa sering bibirku ber-istighfar kepadaMu? Seberapa sering mata...
Baca selengkapnya

Nikah muda… Yes or No??

Gambar
Nikah muda… Yes or No?? Aishhh… judul tulisan gue kali ini rada  gimana gitu yak?? Hahaha, sebenernya ini kegalauan pribadi *ceakkksss dan entah kenapa gue pengen ulik-ulik tentang nikah muda disini tapi jangan terlalu serius yah, soalnya gue ulik-uliknya dari sudut pandang pribadi doang gak pake data akurat dari lembaga survey yang sah secara hukum dimata Negara *ngomong apasi?*… eheeemmmm… Menurut survey yang gue lakuin sejak 2012(jaman SMA) nikah muda bagi kebanyakkan anak-anak gaul jaman sekarang ituuuuuuuuu…. *iieeeuuuwwwhhhhh alias gak binggow. Bahkan gue pernah nanya sama salah seorang temen gue “kamu target nikahnya umur berapa?” dengan mantap dia jawab “aku nikahnya entar minimal umur 27 tahun, atau 30 tahun”. Dengan spontan muka gue jadi jelek banget karna shock.. haha.. terus gue Tanya lagi “wew, ga ketuaan tuh?” dan dengan mantap lagi dia bilang “ahh, engga kok.. pokoknya aku mau kuliah yang  tinggi dulu, selesai kuliah aku mau kerja dulu.. ngapain nik...
Baca selengkapnya

Jawaban (penantian panjang)

Gambar
Bukan kehidupan namanya, jika tak berliku atapun sekedar berbelok. jalan bebatuan yang ku lalui tanpa sehelai alas kaki, tak serumit ketika aku berjalan tanpa arah.  bingung... sedih... ketakutan... sendiri... semua hal yang tak mengenakkan yang berkecamuk, kurasa cukup untuk dijadikan alasan bahwa  "aku sudah lelah dan ingin menyerah saja kepada Tuhan" ditambah lagi usia ku yang belum dapat dikatakan dewasa. ya... belum genap 17 tahun, semuanya datang satu persatu menghajar dan melucutiku dari berbagai sisi. aku sendiri... tidak... sebenarnya, sifat introvert yang membuat aku semakin terpuruk. menurutku, takkan ada yang bisa mengerti waktu itu. karna bagi mereka, bualan anak kecil sepertiku sangat tidak penting untuk didengar. itu yang membuat aku merasa dan benar-benar sendiri. awal kepahitan, hanya dapat kunetralkan dengan asin dan hangatnya air mata. setiap hari kurelakan mata ini tersiksa agar jantungku tak berontak memukuli dada yang sudah terlanjur sesak. ...
Baca selengkapnya