senandung rindu untuk ibu...


Hari ini rasa itu bergetar lagi. Rasa yang gue rasain hampir tiap hari, eh engga deng.. Tiap menit bahkan detik!
Ya Tuhan, gue kangen banget sama ibu... Uda 9 bulan gue ga ketemu ibu, rasanya jantung gue mendidih kalo mikirin betapa lelahnya ibu sekarang.. Ibu, ini ada sedikit kado kecil buat ibu..
Buat kalian juga yang baca, sambil baca sambil ngebayangin muka mama kalian ya.. Coba renungkan, rasakan... *cieelah.. Lebay bet gue...
Enjoy ya guys :)



Dear,
Delfia Suryani


Kini aku telah beranjak, tak lagi sama seperti saat senyummu masih cerah..


Meski begitu, keteduhan itu masih sama seperti dulu. Kenyamanan itu makin lekat terasa.

Ibu, taukah betapa cinta aku? Mati hatiku ketika kau terluka.
Taukah kau berapa dalam sayang aku? Tersayat jantungku melihat linangan membasahi pipimu.

Tapi ibu,
Izinkan kuletakkan sekejap pelipisku kepangkuanmu.
Inginku menjerit menangis, hidup ini terlalu keras bagiku.
Inginku kembali kecil, agar selalu bisa bersembunyi dipelukkanmu saat aku merasa takut.
Inginku ibu, inginku hanya dalam dekapmu!

Bagaimana bisa ibu? Baru sejenak aku dewasa, tapi hatiku telah rasa penat.
Baru sebentar aku dilepasmu, tapi ragaku rasa akan tumbang butuh tatahanmu.
Bagaimana bisa ibu?
Kau bertahan dengan senyum itu hingga sekarang?
Bahkan tak hanya kau, keseluruhannmu juga kau bawa.

Tak pernah kau kata penat.
Tak pernah ku dengar bosan.
Tak juga ingin menyerah.

Ajarkan aku untuk bisa sepertimu, sayangku.
Latih aku agar dapat setegar jiwamu, cintaku.
Tunjukkan aku cara ikhlas laksana engkau, kekasihku.

Ibu, apa lagi yg harus aku katakan?
Aku sangat mencintamu..
Ibu, apa lagi yg harus aku ungkapkan?
Aku sangat menyayangmu..

Ibu, apa harus aku berteriak???
Aku sangat Rindu engkau, sang suryaku..

Berikan aku itu, kecupan hangatmu.
Tak terbayang olehku, ketika nanti Tuhan memanggilmu dan benar-benar memisahkan kita..

Dimana akan ku cari pelukan hangat itu?
Dimana aku bisa menangis tersedu sendu?
Dimana aku bisa berteriak melepas sakit?
Dimana kan kudapat ketenangan itu?
Dimana bu? Dimana?

Ibu...
Jangan benar tinggal aku untuk sekarang.
Jangan betul biarkan aku sendiri dulu.

Ibu..
Ingin kukecup tapi ku malu..
Ingin kumanja tapi kuragu..

Kata kau..
Aku sudah dewasa, nyatanya aku masih sangat butuhkan kau..

Ibu..
Semenua apapun aku, sampai kapanpun.. aku adalah aku anakmu..
Dan engkau adalah engkau Ibuku.. Cintaku.. Sayangku.. Kekasihku..


_-pm

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Terbaca~

Gambar
sayangnya, sayap tak selalu untuk merasakan zat yang tak teraba. saat kaki berdiri diatas rata-rata, bisa saja ia membungkam segala esensi yang terlalu didalam jalur. keterbatasan adalah sebuah kata yang dapat memagar sebuah bundaran kecil yang bermassa tapi tak berarti banyak.  namun makna sebenarnya, adalah nyawa yang mampu ia hembuskan pada tiap celah tak terduga. pemahaman tak selalu sama, karna dunia bukan hanya satu yang berpijakkan hijau ataupun beratapkan biru. karna hitam kelam sekalipun dapat menjadi media atas dunia yang tak pernah terfikirkan. pencarian selalu begitu... terkadang jawaban adalah bukan obat untuk suatu kepuasan, tapi hasrat yang terlanjur menjadikan massa yang terlewat sebagai penawar atas dia yang tak terbaca. _-pm
Baca selengkapnya

Jawaban (penantian panjang)

Gambar
Bukan kehidupan namanya, jika tak berliku atapun sekedar berbelok. jalan bebatuan yang ku lalui tanpa sehelai alas kaki, tak serumit ketika aku berjalan tanpa arah.  bingung... sedih... ketakutan... sendiri... semua hal yang tak mengenakkan yang berkecamuk, kurasa cukup untuk dijadikan alasan bahwa  "aku sudah lelah dan ingin menyerah saja kepada Tuhan" ditambah lagi usia ku yang belum dapat dikatakan dewasa. ya... belum genap 17 tahun, semuanya datang satu persatu menghajar dan melucutiku dari berbagai sisi. aku sendiri... tidak... sebenarnya, sifat introvert yang membuat aku semakin terpuruk. menurutku, takkan ada yang bisa mengerti waktu itu. karna bagi mereka, bualan anak kecil sepertiku sangat tidak penting untuk didengar. itu yang membuat aku merasa dan benar-benar sendiri. awal kepahitan, hanya dapat kunetralkan dengan asin dan hangatnya air mata. setiap hari kurelakan mata ini tersiksa agar jantungku tak berontak memukuli dada yang sudah terlanjur sesak. ...
Baca selengkapnya

Maha Cinta (Ya Rabb..)

Gambar
Note : sebelum membaca, silahkan putar video di atas, lalu bacalah sambil mendengar audio dari video di atas. Bismillah.. MAHA CINTA Ya Rabb.. Seperti biasa.. aku datang dengan ribuan luka bekas hujaman tajamnya fitnah dunia.. Aku hampir kehilangan harap padaMu, ya Rabb.. Aku terlalu menikmati perihnya luka yang memenuhi sekujur hatiku. Apalah dayaku ya Rabb? Mengaku cinta padaMu, namun masih saja seperti durjana ketika sedikit saja Kau timpakan rasa khawatir ke dalam dadaku.   Ya Rabb.. Hari ini aku ingin menangis.. Dadaku sesak... Air mataku tumpah... Bahkan jika boleh, aku ingin meraung.. Bukan, ya Rabb.. Bukan aku ingin mengeluhkan kesusahan yang sedang aku rasakan, Aku hanya sesak memikirkan betapa Engkau selalu ada untukku apapun keadannya, Namun hatiku terkadang membatu dan abai sehingga aku terlalu peka terhadap rasa kesakitan, kepahitan dan kehampaan.   Ya Rabb.. Seberapa sering bibirku ber-istighfar kepadaMu? Seberapa sering mata...
Baca selengkapnya