Kau tau rasanya?

aku ingin berbagi… berbagi sedikit tentang nikmat dan kebesaran Allah yang aku rasa beberapa waktu terakhir… karna sungguh, aku tak mampu menikmatinya sendiri…
nikmat ini terlalu banyak, berlimpah, dan takkan sanggup kau bayangan meski rupanya akan berwujud…

Bismillahhirrahmaanirrahiim…
Siapa?
Siapa yang bisa menjamin bahwa nafasmu masih berhembus 5 menit, atau bahkan 1 detik kedepan?
Siapa yang mampu menetapkan sesuatu yang baik atau bahkan yang buruk atas dirimu?
Siapa yang mampu menolong disaat masa sempitmu?
Siapa?
Siapa?
Siapa?

Dia-lah kekuatan yang membuatku mampu benar-benar hidup setelah Hidup tapi Mati…

Tepat pada tanggal 30 september 2015, aku mengalami Pemutusan Hubungan Kerja secara mendadak dari tempatku bekerja… tempat dimana aku menguras tenaga dan pikiran agar mendapat rupiah disetiap bulannya untuk bertahan hidup, dan yang paling penting untuk membiayai kuliahku sendiri…

ya, aku sudah benar-benar harus mandiri… dimana tak satu rupiahpun bisa kuminta dari orangtuaku setiap bulannya… bukan karna orangtuaku tak peduli atau tak mau tahu tentang hidupku… justru karna orangtuaku adalah orangtua yang hebat, terlebih ibuku… maka aku mampu berani untuk memilih hidup survive dan berdiri sendiri melewati bebatuan hidup.

Jadi… bisa kau bayangkan rasanya diPHK ditanggal 30? Dimana besoknya adalah tanggal 1, dan kau tak punya kesempatan untuk mencari kerja ditempat lain, bahkan kau takkan punya waktu untuk berpikir dan melepaskan diri dari rasa shock dalam waktu kurang dari 1 hari…

Pulang ke kost… aku mencoba tak memikirkan hal ini… tapi tak bisa dipura-purakan lagi…hatiku kalut… cemas luar biasa… apa yang harus kulakukan? Aku bisa apa? Menangis? Cukupkah?

Kukuatkan hatiku, kumantapkan langkahku kembali… aku yakin Allah akan membantuku… aku hanya perlu memikirkan cara agar Allah berikan penyelesaian atas masalahku… dan aku terpikir akan sesuatu…

semasa aku bekerja sebagai customer service dulu, aku berinteraksi dengan banyak orang serta melayani segala keluhan… dan beberapa keluhan adalah meminta guru private karna anaknya tak memiliki waktu jika harus mengikuti jadwal yayasan pendidikan yang ditawarkan dari tempatku bekerja… akupun terpikir untuk menghubungi orang tua yang tertarik untuk menyewa jasa private. 
Awalnya aku tak yakin dengan kemampuanku… Tahsin… Tahfidz… ini yang kutawarkan pada orangtua murid… tapi, seakan Allah menguatkanku… aku mempunyai keyakinan untuk menjalani profesi sebagai guru private tahsin dan tahfidz…

setelah usahaku menyebar pesan singkat dan menelfon orangtua calon anak didikku, hanya 3 orang yang merespon.. dan setelah kupertimbangkan… hanya 1 orangtua yang yang mempunyai 2 anak yang bisa kuterima… mengingat aku akan memberikan jasa private, aku tak mungkin menerima banyak anak didik dimana aku harus mendatangi rumah mereka sedangkan kegiatan kuliahku lumayan padat. Privatepun hanya bisa ku lakukan pada waktu malam, tepatnya setelah sholat isya. 

Aku sangat bersyukur kepada Allah, karna Dia telah memudahkan langkah dan urusanku. Akan tetapi, aku masih risau karna disamping biaya kuliah dan biaya hidup, aku juga masih mempunyai kewajiban untuk melunasi cicilan motorku. Tentu saja gaji yang kudapat tidak akan cukup untuk menutupi semua kebutuhanku. Dibulan pertama menganggur, Allah menolongku lagi.. Aku diberi rezeki berupa uang satu juta rupiah oleh oom ku. Motor yang tadinya aku pikir takkan mampu kupertahankan ternyata masih bisa menemani langkahku untuk bepergian kesana-kemari.

Setelah bulan oktober 2015 berlalu, aku kembali dirundung rasa khawatir… tapi aku tetap meyakini bahwa Allah pasti menolongku bagaimanapun caranya… memasuki bulan November, aku masih mencari cara agar aku bisa mendapat tambahan uang agar mampu menutupi seluruh kebutuhanku. Tentu saja tidak mudah mencari pekerjaan yang cocok untuk seorang mahasiswa dan mencocokkan waktu bekerja dengan waktu kuliah. Tapi berkat kebaikan Allah lagi, aku mendapat pekerjaan dipertengahan November sebagai guru TK full day dengan sistem kerja 2 shift. Jadi sangat cocok untukku bekerja. Alhamdulillah aku lega, setidaknya aku tidak perlu memikirkan dengan apa harus kubayar cicilan motorku bulan-bulan selanjutnya.

Jadwalku tiap harinya sangat padat… dimana pada hari kuliah aku harus berangkat dari rumah jam 07.30 pagi, selesai kuliah jam 12.30 dan langsung menuju tempat kerja dan kembali ke rumah jam 17.30 petang. setelah sholat isya aku langsung menuju rumah tempat aku mengajar hingga pukul 21.00 atau 21.30. sesampainya dirumah disisa waktuku, aku harus menyelesaikan segala tugas hingga larut, karna hanya diwaktu inilah aku bisa bercengkrama dengan bahan kuliahku. Dan keesokannya aku harus bangun disepertiga malam untuk bencengkrama dengan pemilik hatiku… pengatur kehidupanku… penolong setiaku… entahlah… aku tak mampu mendeskrepsikannya terlalu jauh, karna takkan cukup waktu untuk memuji dan menyanjungNya. Waktu tidurku sehari adalah antar 3-5 jam. Bahkan tidur 1 jam sehari bukanlah hal yang asing bagiku. Bahkan pada hari sabtu dan minggu pun tak jarang kegiatanku padat seharian. Membuat aku benar-benar tak sempat untuk pulang kerumah orangtuaku yang jaraknya sekitar 15 km dari kost ku. Dan aku hanya bisa berbincang barang sebentar dengan ibu lewat telfon. Bahkan tak jarang kudapati hp dengan puluhan missed call dari ibu. Yah, karna untuk mengecek handphone pun hanya bisa kulakukan diwaktu malam. Jika aku mempunyai waktu luang sekitar 2 atau 3 jam aku akan memilih untuk tidur (karna tidur berkualitas sangat jarang kurasa) atau sekedar membaca berita online dari handphone.

Kau tau bagaimana rasanya? Rasanya sungguh luar biasa nikmat… aku sungguh menikmatinya… hanya terkadang sedih memikirkan ibu yang sangat menginginkan bertemu denganku minimal 2x seminggu barang hanya mencicipi masakannya sebentar. Ya, hal ini kulakukan jika benar-benar tak bisa pulang dan menginap dirumah… aku akan mencuri waktu barang 2 atau 3 jam untuk pulang kerumah ibu dan makan masakan ibu lalu kembali menjalankan aktivitas lagi.

Pada bulan Desember, aku kembali menghadapi kesulitan… kesulitan yang berlpat-lipat dan sangat mengganggu pikiranku. Bagai mana tidak? Pada awal januari aku harus membayar uang kost sebanyak Rp.600.000,- cicilan motorku juga menunggak sebulan karena bulan oktober lalu sempat berhenti bekerja dan pada bulan januari aku harus membayar uang cicilan motor selama 2 bulan sejumlah Rp.1.600.000,- beserta denda keterlambatan pembayarannya dan sekitaran bulan Februari, aku harus membayar Uang Semester Tunggal sebanyak Rp.2.400.000. tidak hanya itu.. aku juga sangat membutuhkan laptop untuk menunjang tugas-tugasku, dan harga laptop kutargetkan Rp.4.000.000. jika dikalkulasikan.. dalam 2 bulan kedepan aku membutuhkan kurang lebih Rp.8.000.000. uang delapan juta rupiah harus kudapatkan dalam waktu sesingkat itu… darimana? Bahkan total gajiku setengah tahun takkan cukup menutupinya… dan semua sama pentingnya… rumah, motor, dan UKT… sementara laptop masih bisa kukesampingkan, aku hanya bisa menulisnya didaftar harapan untuk kupajang di didinding kamarku.

Lama aku berpikir, dan kukerahkan seluruh tenaga dan pikiranku untuk tetap maksimal bekerja, disamping itu aku juga menjaga semangat untuk kuliah. Kau tau rasanya? Jika kau tau rasanya… Rasanya sungguh akan mengacau seluruh ketenangan hatimu… tapi kucoba pasrah kepada tiap ketentuan yang Allah tetapkan atasku.

Dan lagi-lagi Allah menolongku… beasiswa yang kuajukan keluar… padahal, sebelumnya staf kampus megatakan bahwa aku tak dapat menerima beasiswa karna syarat utama yang tak dapat kupenuhi. Namun, campur tangan Allah yang membuat aku bisa mendapatkan beasiswa itu, bahkan dalam jumlah 2x lipat dari yang kuperkirakan… dan uang beasiswa itu cukup untuk membayar UKT dan cicilan motor 2 bulan. Sementara uang kost bisa kubayar dengan uang gajiku yang masih utuh karna cicilan motor tertutupi oleh beasiswaku.

Kau tau rasanya? Kakiku ibarat lepas dari pasung yang telah membelenggu bertahun lamanya..

Kau tau rasanya? Aku tak tahu harus bagaimana berterimakasih kepada Allah. Tak Cuma itu, 2 minggu kemudian… aku diberi uang oleh adik ibu yang biasa kusapa uncu.. dia mengamanahkanku untuk membelikan uang yang ia beri untuk membeli sebuah laptop agar aku lebih mudah mengerjakan tugas.

MasyaAllah…

Allahuakbar….

Aku tak dapat lagi berkata-kata…

Jika aku ingin menebus semua kebutuhan itu dengan uangku sendiri, aku harus bekerja dan menabung seluruh gajiku dalam waktu 8 sampai 10 bulan… namun, kuasa Allah… Dia selesaikan itu dengan waktu beberapa hari saja.

Maka, nikmat Allah mana lagi yang bisa kudustakan?

Dari beberapa peristiwa hebat yang kulalui beberapa waktu terakhir… membuatku semakin yakin untuk selalu bertawakal kepada Allah, dan belajar untuk selalu ridho dengan setiap ketetapanNya atas diriku, agar Diapun ridho atas apa yang kulakukan dimuka bumi ini dan menghitungnya sebagai nilai ibadah kepadaNya.

Banyak pertolongan Allah yang sangat nyata kurasa… tidak hanya dalam segi materi seperti cerita diatas… bahkan pertolongan yang kau takkan pernah menyangkanya... tapi tak mungkin dapat kutulis dan kupaparkan satu persatu.. karna walau seluruh pohon menjadi pena, dan 7 lautan menjadi tinta sekalipun… niscaya kau takkan mampu menulis dan menghitung nikmat yang Allah beri…

“maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?..” (Q.s. Ar-Rahman)

Alhamdulillah…

Untuk saudaraku yang membaca tulisan ini, yang mungkin sedang berada dikeadaan yang sulit, terhimpit, dan ingin menjerit… semoga tulisan ini bisa memotivasi untuk tetap sabar berusaha dan bertawakal kepada Allah.. Allah pasti akan memberikan ketetapan yang baik jika kita senantiasa ridho atas ketetapanNya dan selalu berhusnudzon kepadaNya.

Yakinlah bahwa Allah selalu ada untukmu, walau kau merasa seluruh dunia telah meninggalkanmu.

Yakinlah bahwa Allah selalu mendengarmu, walau tak kau temukan orang yang peduli lagi terhadapmu.

Yakinlah bahwa Allah akan membantumu, karna ketika Allah berkata “..Jadi… maka jadilah ia..”
Maha besar Allah… tiada daya dan upaya melainkan Dia…


Terakhir… ada satu pesan yang diberikan sahabat terbaikku, kakak Nusaibah Az Zahra kepadaku...
“perjalanan hidup…
Akan selalu membawamu kembali pulang…
Kepada inti dari segala inti segala alasan seluruh hidup dan kehidupan ini…
Dialah ; Allah…
Cukup kau pegang itu erat-erat dalam hatimu…
Maka kesempatan yang Dia berikan,

Tidak akan pernah tersia-siakan…”


Komentar

  1. Yakinlah bahwa Allah selalu ada untukmu, walau kau merasa seluruh dunia telah meninggalkanmu. :D. i dunno thats feel exactly. tapi aku tau rasanya saat hanya satu2nya Allah yang menolong kita disaat seluruh dunia meninggalkan kita. Indah sekali, indah sekali rasanya... keep semangat delsya~ do u know how much i love u? Allah pasti selalu bersama kita :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. i dont know how much you love me... i just know you will never stop loving me. right? omA, i dont need your answer, because i know you sowell.

      Hapus
  2. Sertakan Allah, maka Allah akan menyertaimu, Dahulukan Allah, maka Allah akan mendahulukanmu, Hanya bersandar pada Allah, maka kekecewaan tidak akan menghampirimu. Tikaaaa, aku tau rasanyaaaaa, tau rasanya ketika Allah seolah-olah bilang "sabar nak, Aku Ada untukmu"
    Sekali lagi tulisan yg menginspirasi, memotivasi, tulisan yg lahir dari hasil bercengkerama dengan Allah.
    Love love love you soo much

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks liy... do'akan aku bisa nulis yang bermanfaat terus, dan suatu saat jadi buku beneran. hehehe

      Hapus
  3. Ouuuuu.... Speechless dengan tulisan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oouuuuccchhhhh, speeschless because what? hehehe.. thanks for come to my world(blog), anyway... :D

      Hapus
  4. Ouuuuu.... Speechless dengan tulisan ini.

    BalasHapus
  5. do you know? I'm so greatful to know you. just it. muahmuah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Terbaca~

Jawaban (penantian panjang)

Maha Cinta (Ya Rabb..)