Ilusi
“..ada
pertanyaan yang selama ini tak kudapati jawabnya.
Aku terlalu
jauh mencari,
Terlalu
sibuk menilik,
Sampai
aku menjadi acuh terhadap lirik cinta yang seharusnya lebih sering ku dengar.
Untuk sesaat
lirih menyakitkan mampu memudarkan bait-bait keindahan.
Aku sungguh
tak cakap dalam melihat bias fatamorgana,
Karena
riak yang tercipta selalu saja tak beraturan mengikuti getaran gemercik asalnya.
Kemudian
aku tersadar, ada wujud yang nyata diujung pandang
Biar ku
pasang badan melewati sengatannya,
Tak apa
mungkin sesekali butuh merintih,
Tapi yang
pasti,
Kesakitannya
hanya untuk masa yang tak seberapa.
Tetap kupaksa
langkah mendekatinya,
Sampai
setiba aku diujung.
Ternyata
dia tak hanya menungguku,
Bahkan
menemani dan ikut berlirih lebih sering.
Celakalah...
Andai ku
fahami sedari tadi,
Niscaya
tak akan aku peduli..”
_-pm
Komentar
Posting Komentar